Kunjungan di MUI Klungkung


Kunjungan di MUI Klungkung, Ketua MUI Bali H. Mahrusun: Pengurus MUI Harus Bersedia Ngayah

MUI BALI – Dalam satu tarikan nafas Ramadhan dan Syawal 1443 H ini, Majelis Ulama Indonesi (MUI) Provinsi Bali mengagendakan tiga kegiatan pokok. Yakni: Buka Puasa Bersama, Kunjungan ke sembilan MUI Kabupaten/Kota se-Bali, dan Halal bil Halal.

Setelah menapak tilasi MUI Karangasem dan Bangli safari dilanjutkan Sabtu (9/4), di MUI Klungkung, Gianyar, dan Denpasar, yang dilaksanakan secara serentak pada hari Senin (11/4).

Selain dialog tentang masalah kekinian umat, masalah intern dan ekstern organisasi, masalah pembinaan organisasi, serta masalah partisipasi politik umat, pada kunjungan ke MUI Klungkung ini dibarengkan dengan Pengukuhan Pengurus MUI Kabupaten Klungkung Masa Khidmat 2020-2025.

Dalam sesi dialog dan pengukuhan yang dimulai Pukul 16.30 WITA di Pondok Pesantren Diponegoro Klungkung, dihadiri langsung oleh Ketua Umum MUI Provinsi Bali Drs. H. Mahrusun Hadyono, M.Pd.I., Sekretaris Jumari, S.P., M.Pd., dan Bendahara H. Ekky Cules, S.E. Juga, dihadiri oleh seluruh jajaran Forkopimda Klungkung, termasuk Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, S.Pd., M.M.

Selain menyampaikan ucapan selamat bagi pengurus yang telah dikukuhkan, dalam sambutannya, Ketua Umum MUI Provinsi Bali Drs. H. Mahrusun, M.Pd.I. juga menyampaikan harapannya kepada pengurus untuk bisa bertugas dengan sungguh-sungguh, demi mencapai hasil yang sebaik-baiknya.

Drs. H. Mahrusun Hadyono M.Pd.I., mengajak MUI Klungkung menekankan bahwa pengurus MUI itu pelayan masyarakat atau pelayan public. “Sebagai Khodimul Ummah, Pengurus MUI harus mampu melayani dan lebih dekat dengan umat supaya mampu memahami denyut permsalahan yang dihadapi umat,” tandasnya.

Lebih lanjut, Ketua Umum MUI Provinsi Bali yang juga sebagai Ketua BAZNAS Provinsi Bali, menyampaikan, “Pengurus MUI juga harus mampu menjalin kerjasama dengan pemerintah (sebagai Shodiqul Hukumah), dan pihak-pihak terkait lainnya, seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dsb. Selama menjalankan tugas, niatkanlah melakukan pengabdian atau ngayah (bahasa Bali).”

Sementara dalam sambutannya, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, S.Pd., M.M. menyampaikan, “Pengurus MUI bersama-sama komponen umat lainnya, harus benar-benar peduli serta turut menjaga keutuhan NKRI, menjunjung tinggi PANCASILA dan UUD 1945 sebagai landasan berbangsa dan bernegara.”

Selanjutnya, Bupati Klungkung juga mengingatkan bahwa semua agama punya tujuan yang sama, yakni untuk meningkatkan kualitas umatnya, melalui ajaran yang baik dan santun. “Apa yang kita lakukan semua ini adalah dalam rangka menjaga keutuhan dan kerukunan antar umat beragama”, demikian penuturan Bupati Klungkung dalam mengakhiri sambutannya.

Yang tidak kalah menarik pada kesempatan dialog ini adalah penuturan Ketua MUI Klungkung Mustafid Amna, Lc., M.A. di hadapan tokoh-tokoh dan para umat Islam Klungkung, yakni terkait dengan masalah partisipasi politik umat, “Bahwa Umat Islam Klungkung ini sesungguhnya terbilang besar, tapi menjadi kecil saat dibutuhkan”, demikian kelakarnya. (Kontributor: Jumari/rid)