Tidak Selesai Ditataran Diskusi, Kerukunan Harus Terus Dirawat


LANGSUNG KERJA: Suasana rakor Komisi Hubungan Antar Umat Beragama MUI Bali.

MUI BALI – Bangunan kerukunan antar umat beragama dan orientasi istijabiyah (responsif) terhadap permasalahan ukhuwah basyariyah dan ukhuwah wathaniyah, Komisi Hubungan Antar Umat Beragama MUI Bali telah menggelar rapat koordinasi rencana kegiatan strategis, pada Rabu (17/3).

Rakor dihadiri Ketua Umum MUI Provinsi Bali Masa Khidmat 2020-2025, H. Mahrusun yang didampingi tim Sekretaris Jumari (mewakili Sekretaris Umum H. Ismoyo), dan Ketua Komisi H. Gazi beserta para anggotanya, juga Ketua Bidang H. Syamsul Hadi.

Dalam sambutan pengarahannya, Ketua Umum MUI Bali menyampaikan,
Kerukunan bukanlah sesuatu yang sudah selesai. Tapi, kerukunan membutuhkan upaya yang harus terus menerus dilakukan supaya bisa berlangsung dengan baik.”

Salah satu langkah riil upaya tersebut adalah melalui penyadaran akan pentingnya toleransi, serta penanaman jiwa penghormatan bagi setiap umat Islam terhadap agama dan keyakinan pihak lain, sebagaimana diutarakan H. Syamsul Hadi.

Sementara selaku Ketua Komisi H. Gazi menjelaskan bahwa sebagai negara majemuk yang bernilai tinggi khazanah budaya bangsa, pada sisi lainnya Indonesia juga memiliki potensi ancaman akan timbulnya konfik bernuansa SARA. Salah satu langkah untuk mencegah timbulnya konflik tersebut adalah dengan membangun kerjasama antar umat beragama demi keutuhan dan penguatan NKRI.

Sebagai tindaklanjut terhadap komitmen di atas, maka Komisi Hubungan Antar Umat Beragama MUI Bali dalam rapat yang juga dihadiri para anggotanya: H. Edy Supardal, H. Mawardi, H. Sugiono, dan H. Bondan Winarno, antara lain telah menyepakati pelaksanaan giat silaturahim ke Pimpinan FKUB dan Majelis Desa Adat Provinsi Bali pada pekan akhir Maret 2021 ini.

(Kontributor: Jumari).